Powered By Blogger

Lalu Fadlurrahman

Jumat, 21 Maret 2008

Ngomentarin "Ayat-ayat cinta"_nya El_Shirazy



Luar biasa memang antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut salah satu novel Habiburrahman El_Shirazy; "Ayat-ayat cinta". Banyak yang mengatakan novel itu merupakan karya terbaik anak bangsa. Mulai dari para remaja, orang tua sampai anak-anak pun sibuk membicarakan novel yang fenomenal itu. Dalam novelnya tersebut El_Shirazy berhasil mengajak pembacanya seolah-olah berada dalam setting novel tersebut, Mesir. Deskripsi yang apik dan akurat mampu menggambarkan suasana Mesir yang sesungguhnya. Mulai dari cuaca, kebiasaan, perilaku sampai budaya Mesir talah digambarkan El_Shirazy dan itu mendekati sempurna. Namun penulis menilai ada dua hal kekurangan yang seandainya saja tidak ada dalam novel tersebut, kesempurnaan mungkin bisa dicapai (Setidak-tidaknya). Dan yang bertanggung jawab atas hal ini tentu saja adalah sang penulis, Habiburrahman El_Shirazy. here they are:

1.Adanya inkonsistensi karakter Fahri
Setelah kita diperkenalkan dengan karakter Fahri yang mungkin jarang dalam dunia kontemporer saat ini, Fahri yang sopan, santun, ramah, mudah bergaul, taat beribadah, memiliki iman tegangan tinggi, jujur, sholeh...(Pokoknya sifat-sifat yang baik di dunia ini dimiliki oleh si fahri). tapi coba kita lihat salah satu scene waktu fahri ingin membeli hadiah ulah tahun mamanya Maria, Madam nahed. Tanpa sengaja Fahri melihat boneka-boneka yang ramai dijual di pasar itu. Timbullah niat untuk membeli boneka-boneka itu untuk keponakan-keponakan Aisha, anaknya paman Erbakan. Demi memperoleh harga yang murah, Fahri rela berbohong dengan mengaku dirinya cucu salah satu komedian legendaris Mesir seraya meniru mimik wajah sang legenda. Fahri berhasil menghibur si penjual dan mendapatkan harga yang lebih murah dari biasanya. Disinilah letak inkonsistensi karakter Fahri sebagai orang yang nyaris sempurna. Okelah ketika dia berbohong kepada Bahadur tentang keberadan noura demi keselamatan banyak orang termasuk dirinya. Tetapi apakah bijak seorang Fahri ketika berbohong demi mendapatkan harga barang yang lebih murah?. El_Shirazy secara tidak langsung membunuh karakter tokoh utamanya sendiri dalam novel Ayat-Ayat Cintan nya.

2.Ketidaklogisan demi meloloskan alur cerita
Mungkin anda masih ingat ketika Fahri dipenjara lantaran dituduh memperkosa Noura. Demi menyelamatkan tokoh utamanya dari tiang gantungan, El_Shirazy terlalu memaksakan adanya relasi antara paman Erbakan dengan salah seorang pejabat intelejen negara seraya meminta bantuan untuk membantu kasus Fahri sendiri. Penulis merasa untuk mengenal orang intelejen sangatlah sulit karena biasanya negara sendiri merahasiakan identitas mereka ke publik. Bahkan ada beberapa anggota keluarga mereka sama sekali tidak tahu kalau salah satu keluarga mereka bekerja sebagai seorang intelejen negara. Parahnya El_Shirazy terlalu memaksakan hal ini demi menyalamatkan alur cerita dalam Novel Ayat-Ayat cinta.

3.Adanya missing story
Ya...El_Shirazy juga tidak menindak lanjuti salah satu adegan ketika keluarga Maria mengundang mereka (Fahri cs) untuk makan malam di Cleopatra Restaurant di dekat sungai Nil. Fahri nyeletuk,"kalu lagi seneng, ingat-ingat teman yang lainnya, tolong sms Misbah juga". Namun sungguh sayang tidak dijelaskan mengapa Misbah tidak ikut mereka pada acara makan malam tersebut.

Secara keseluruhan memang novel Ayat-Ayat Cinta memang menarik. Terbukti dengan antusisme para pembaca di seluruh Indonesia. Tak ada gading yang tak retak....memang apapun itu, selama masih di dunia tidak ada sesuatu pun yang sempurna. tidak terkecuali Yat-ayat Cinta. Cherio...

Tidak ada komentar: